Archive

Archive for the ‘Domain Driven Design’ Category

Bye-Bye Assembler

January 14, 2010 2 comments

Assembler pattern merupakan satu ciri khas dari aplikasi yg menggunakan Remote Facade. Fungsinya adalah mengconvert data yg ada dari domain object ke DTO (data transfer object) agar bisa ditransfer melalui network.

Setelah mendengar pencerahan2 dari milis DDD dengan pentolan2 nya Greg Young dan Udi Dahan mengenai topik CQRS. Assembler sebenarnya merupakan hal yg tidak perlu dilakukan. Assembler juga menyebabkan aplikasi menjadi lambat karena seringkali kita harus melakukan looping, convert dsb.
Read more…

Advertisement

[DDDD] Delta based dan Domain

April 3, 2009 1 comment

Delta based change merupakan konsep utama

Pada pendekatan repository terdahulu adalah kita menyimpan object pada state yg terakhir ke data store. Pendekatan yg dilakukan oleh greg young adalah dia tidak melakukan hal tersebut tetapi menyimpan perubahan2 atau delta perubahan dari aggregate root tersebut.
Pada pendekatan repository yg terdahulu konsep perubahan tersebut pada domain object implicit. Kita hanya mengetahui state sekarang tanpa mengetahui apa2 saja yg telah terjadi pada object itu mulai dari dia di create.

Pada DDDD implicit konsep tersebut diubah jadi explicit dan merupakan bagian dari domain language/Ubiquitos Language.
Read more…

Categories: DDDD, Domain Driven Design Tags: ,

[DDDD] Perubahan pada Repository

April 3, 2009 Leave a comment

Sebagian besar orang menggap bahwa repository merupakan abstraksi dari collection dimana object tinggal disana. Perubahan yg dilakukan pada DDDD adalah object2 yg tinggal pada repository bertanggung jawab untuk mengetahui perubahan statenya.

Contoh nyatanya adalah Order yg berinteraksi dengan Repository. Order hidup di dalam repository. Order akan memberikan perubahan2 yg terjadi pada dirinya semenjak dia dibuat. Repository kemudian menanyakan perubahan itu dan bertanggung jawab terhadap apa yg akan dilakukan perubahan tersebut. Salah satu yg dapat dilakukan oleh repository adalah melewatkannya ke pipeline atau langsung melakukan processing ke database.
Read more…

Penggunaan dan Best Practice pada DDD

April 3, 2009 Leave a comment

DDD cocok untuk digunakan pada project yg memiliki lifetime yg lama dan memiliki kompleksitas yg tinggi. Meskipun demikian banyak juga project kecil yg dapat menerapkan sebagian dari DDD sebagai Pattern language. Pada DDD sebagai Pattern Language hubungan dengan domain expert dan Ubiquitos language akan dihilangkan atau dikurangi. Karena kedua bagian tersebut merupakan hal yg paling sulit dilakukan dan time consuming process.

Salah satu best practice pada orang yg masih baru di DDD adalah selalulah menggunakan bahasa. Bahasa yg dimaksud tentu saja Ubiquitous Language. Bahasa merupakan kunci yg paling penting dalam membuat system yg baik. Bahasa membuat kita tahu bahwa system kita buruk atau tidak.
Read more…

Getter and Setter adalah Domain Anti-Pattern

April 3, 2009 5 comments

Object haruslah kaya akan behavior. Object tidak memiliki bentuk. Jika kita mengekspose state dari object tersebut dengan getter dan setter, maka object yg menggunakannya akan bergantung kepada shape tersebut. Terjadilah coupling terhadap object tersebut. Internal state dari object hanya boleh diubah berdasarkan behavior object tersebut saja.

Jika kita mengeset suatu field pada sebuah object saya yakin sebenarnya ada behavior yg menuntuk kita melakukannya. Pasti ada behavior yg melatarbelakanginya tetapi kita mungkin salah menempatkannya. Mungkin kita menempatkannya di Service Layer atau bisa saja pada object yg berinteraksi langsung dengan object tersebut.
Read more…